Menyikapi 80 Tahun Dirgahayu Republik Indonesia
Dalam suasana penuh khidmat dan semangat kebersamaan, Mande Kanduang Sako Kota Padang menggelar pertemuan bulanan yang kali ini terasa begitu istimewa. Pertemuan tersebut bertepatan dengan peringatan 80 tahun Dirgahayu Republik Indonesia, sebuah momentum bersejarah yang disambut dengan rasa syukur, bangga, dan tekad untuk terus menjaga warisan budaya yang menjadi akar kekuatan bangsa.
Bagi Mande Kanduang, kemerdekaan bukan sekadar tonggak peristiwa masa lalu, melainkan juga amanah besar yang diwariskan kepada generasi penerus. Amanah itu diwujudkan melalui kiprah nyata dalam menjaga adat, nilai, dan filosofi kehidupan yang tumbuh dari salingka nagari. Dengan penuh semangat, para Mande Kanduang menyampaikan pandangan bahwa menjaga identitas budaya Minangkabau adalah bagian dari mengisi kemerdekaan itu sendiri.
Dari pertemuan tersebut lahirlah sebuah gagasan penting: penyusunan buku “Filosofi Mande Kanduang Sako”. Buku ini dirancang bukan semata sebagai catatan, tetapi sebagai karya bersama yang menghimpun akar budaya adat dari masing-masing Kanagarian di Kota Padang. Ide dan masukan dari perangkat adat di setiap nagari akan menjadi dasar yang memperkaya isi buku, sehingga benar-benar merepresentasikan kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat.
Rencana penerbitan buku ini menjadi bukti bahwa Mande Kanduang Sako tidak hanya berperan sebagai penjaga adat, tetapi juga sebagai penggerak yang mampu menjawab tantangan zaman dengan karya nyata. Buku tersebut diharapkan menjadi warisan pemikiran sekaligus pedoman bagi generasi muda dalam memahami filosofi adat Minangkabau, serta meneguhkan peran perempuan dalam memperkuat persatuan dan martabat nagari.
Dengan penuh semangat kemerdekaan, Mande Kanduang Sako Kota Padang menegaskan komitmennya: bahwa 80 tahun Indonesia merdeka adalah momentum untuk tidak berhenti menjaga, merawat, dan melahirkan karya, demi bangsa yang kuat dengan jati diri yang berakar pada budaya.